Konflik memanas di Iberia. Kristen Spanyol kian menguat dengan
bersatunya Kerajaan Castilla dan Aragon melalui pernikahan Ratu
Castillah Isabela dengan Raja Aragon Ferdinand. Pada bulan Juli 1492,
Spnyol yang baru, membuat kebijakan membantai dan mengusir orang-orang
Muslim dan Yahudi di wilayah mereka. Kejadian ini merupakan bagian dari
kebijakan kejam dan brutal yang dikenal dengan inquisisi.
Umat Islam minoritas mencoba melakukan perlawanan. Namun upaya mereka
selalu menemui kegagalan. Mereka mengirim surat kepada raja-raja Islam
untuk menyelamatkan hidup mereka. Raja Dinasti Hotak, Shah Asyraf Hotak,
segera mengutus delegasi kepada Paus dan raja-raja Nasrani,
mengingatkan bahwa orang-orang Nasrani di wilayahnya dijamin
keamanannya. Apbila umat Islam di Spanyol tetap disiksa secara kejam, ia
mengancam akan melakukan hal yang sama terhadap kaum Nasrani di
wilyahnya. Sayangnya, upaya Raja Asyraf tidak mampu menekan Kristen
Spanyol.
Muslim Spanyol juga mengirim surat kepada Khalifah Utsmani, Sultan
Bayazid II. Merespon hal tersebut, Sultan Bayazid II mengirimkan
angkatan lautnya dibawah pimpinan Laksamana Kemail Reis. Ia tidak mampu
mengirimkan pasukan perang karena sedang menghadapi banyak pemberontakan
dan perlawanan. Pemberontakan dari saudaranya Pangeran Jem. Dan
serangan Nasrani di Venezia, Hungaria, dan Perancis. Belum lagi ancaman
Kerajaan Syiah Shafawiyah. Di tengah kesulitan tersebut ia mengirimkan
angkatan laut Utsmani untuk misi penyelamatan. Kapal laut pun dikerahkan
berangkat menuju Spanyol.
Misi Kemanusiaan Menyelamatkan Orang Tertindas
Sultan Bayazid II dan pasukannya tidak hanya menyelamatkan saudara
seiman saja. Pasukan Islam juga menyelamatkan orang-orang Yahudi yang
terusir. Saat itu, lebih dari 150.000 orang-orang Yahudi dibawa menuju
wilayah Turki Utsmani yang aman untuk mereka. Sultan pun telah mengirim
surat perintah ke seluruh wilayahnya bahwa para pengungsi harus disambut
dengan terbuka.
Dalam surat perintah tersebut, Sultan Bayazid II menyatakan bahwa
Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keturunan Nabi
Ibrahim dan Yakub. Menjamin makanan yang layak untuk mereka. Mereka bisa
datang dan menetap di Istanbul. Hidup damai, bebas melakukan
perdagangan, dan memiliki rumah dan tanah sendiri.
Sultan Bayazid mengirimkan pesan kepada seluruh gubernurnya di
wilayah Eropa, untuk menyambut mereka dengan tangan terbuka. Ia
mengancam akan memberikan sangsi bagi gubernur yang menolak pengungsi
Yahudi.Daftar Pustaka:
– ash-Shalabi, Ali bin Muhammad. 2014. ad-Daulah al-Utsmaniyah Awamil an-Nuhudh wa Asbabi as-Suquth, Terj. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
– http://ilmfeed.com/when-the-islamic-state-saved-150000-jews/