NASA : Bulan Pernah Terbelah, Bukti kebenaran Al-Quran
di 21.20
Artikel ini saya muat dengan tujuan memberi pengertian
kepada para pembualan yang mengatakan Rasulullah Muhammad adalah nabi palsu dan
dapat menjadikan pelajaran kepada kita semua Terlampir adalah foto bulan dari
koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita
terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw).
Retakan Pada
Permukaan Sampai Ke perut Bulan Retakan Pada Permukaan Sampai Ke perut Bulan
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya,
diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir
Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka
meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka,
“Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.”
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika
aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa
kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua.
Rasulullah (saw) memberi isyarat
dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut
nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan,
bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak belahan
bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi
orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir
menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini Allah
(swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan
bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda
(mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS
Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 .
Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat
hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1). Splitting of
the moon Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan
masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul
Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah
ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini,
saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan
hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat.
Para peserta yang hadir
ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema
diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang
pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut
anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah”
mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab
kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak
bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan
tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa
Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang
kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang
melihatnya.
Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2
Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani
hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan
hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2
maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip
sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari
Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad,
kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan
yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan
meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab,
“Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah
agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya
ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan
itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad,
engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa
sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan
tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun
menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas
menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah,
orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan
bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat
bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu
kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap
kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah
dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2
kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah
sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa
nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat
Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut,
berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku
Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku
menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang
hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi
muslim),
maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2
Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa
terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu
di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun
membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku
bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah
kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan
hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan
diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang
tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di
depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter
Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut
bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke
antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan,
kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, “Andaikan dana itu
digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar
itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa
ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan
manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan
tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan
kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot
hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan
tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Kami meminta para
pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin
terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku
pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar2 telah
terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang
lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu
besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin!
Agama Islam ini tidak mungkin salah…" Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf
Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima
dan masuk Islam.” Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq (Sabtu, 22
Sya’ban1424H/18-10-2003M)
Cari Blog Ini
Blog Archive
► 2015 (448)
► 2014 (1298)
▼ 2013 (1367)
► Desember (97)
► November (136)
► Oktober (142)
► September (163)
► Agustus (78)
► Juli (148)
► Juni (160)
► Mei (74)
▼ April (49)
1 Mei – (Mayday) Hari Penting Dalam Sejarah
MUI Jawa Timur Surati Presiden SBY agar Tolak Miss...
Artileri Kapal Perang TNI AL, Masih Tertinggal dar...
Latgab TNI 2013 : TNI AL Kerahkan 42 Kapal Perang
Rusia Bangun Kereta Api Rudal ICBM, Siap Pada 2020...
Indonesia Bangun Unit Pertahanan Cyber
Mengenal Bala Tentara Iblis
Ketika Iblis Hendak Bertobat
6 Operasi pasukan elit dunia yang tuai pujian
Ada Jejak Pendaratan Uni Soviet di Mars?
Mikhail Gorbachev Mengatakan Pendudukan Wall Stree...
KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) Kedua...
Tahun 2013 TNI AU Lengkapi Skadron Pesawat Tempur ...
Tank Leopard dan Marder Tiba di Indonesia pada Okt...
Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
TNI Siap Hancurkan Negara Sonora
Komisi I Kunjungi 6 Industri Pertahanan Ukraina
Paus Benediktus Mundur Bukan Karena Masuk Islam, T...
Sembilan Pertanyaan, Kristen Tak Bisa Menjawab?
Paulus Perombak Ajaran Yesus
Fitnah Akhir Zaman Menurut Penjelasan Beberapa Had...
Program KFX/IFX, Korsel Tetap Yakinkan Indonesia
Sistem Pertahanan Udara Pechora-2M
Rusia Tampilkan Sistem Pertahanan Udara Pechora-2M...
Bell V-280 Valor, Pesawat Tiltrotor Generasi Ketig...
Pabrik Kapal Selam Indonesia 2017
NASA : Bulan Pernah Terbelah, Bukti kebenaran Al-Q...
Lembaga Sandi Negara, Hi Tech dan Misterius
Boeing Luncurkan Konsep Baru Jet Tempur Generasi K...
Atasi Ancaman Korut, Jepang Siapkan Rudal Patriot
KRI Cakra-401 Uji Coba Torpedo
Sahabat Muaz bin Jabal r.a Bertanya Tentang 11 Gol...
Percakapan Penghuni Syurga dengan Penghuni Neraka
Apakah dia Tulang Rusukmu?
Koarmatim Uji Coba Torpedo Kapal Selam
KRI Teluk Lampung-540 Serpas Satgasmar PAM Pulau T...
Ide Baru China dalam Membuat Kapal Selam
Membongkar Gerakan Sesat NII Al Zaytun
TNI AL dan US Navy Gelar Latihan Carat 2013
Kekuatan Militer Korut VS Korsel
Baca : Alasan Mengapa Hawa Tercipta Saat Adam Tidu...
Skenario Menuju Perang Dunia III? Peran Israel Dal...
Membongkar "Borok" Kesesatan JIL dan Ahmadiyah
Amunisi Armada Tempur Sukhoi TNI-AU
AS Kirim Kapal Perusak ke Perairan Korea
Pangkalan Udara Pontianak Akan Dipimpin Marsekal P...
Latihan Passex KRI Diponegoro – 365 Dengan HMS Nor...
PT DI Tawarkan Pesawat C212 ke Myanmar
India : Tejas Harus Beroperasi Pada 2014
► Maret (82)
► Februari (99)
► Januari (139)
► 2012 (289)
Blog and Web
Error loading feed.
Your Links
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright Text
Social Icons
Sample Text
Featured Posts
NASA : Bulan Pernah Terbelah, Bukti kebenaran Al-Quran
di 21.20
Artikel ini saya muat dengan tujuan memberi pengertian kepada para
pembualan yang mengatakan Rasulullah Muhammad adalah nabi palsu dan
dapat menjadikan pelajaran kepada kita semua Terlampir adalah foto bulan
dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan
kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw).
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
NASA : Bulan Pernah Terbelah, Bukti kebenaran Al-Quran
di 21.20
Artikel ini saya muat dengan tujuan memberi pengertian
kepada para pembualan yang mengatakan Rasulullah Muhammad adalah nabi palsu dan
dapat menjadikan pelajaran kepada kita semua Terlampir adalah foto bulan dari
koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita
terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw). Retakan Pada
Permukaan Sampai Ke perut Bulan Retakan Pada Permukaan Sampai Ke perut Bulan
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya,
diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir
Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka
meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka,
“Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.”
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika
aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa
kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat
dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut
nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan,
bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak belahan
bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi
orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir
menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini Allah
(swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan
bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda
(mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS
Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 .
Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat
hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1). Splitting of
the moon Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan
masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul
Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah
ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini,
saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan
hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir
ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema
diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang
pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut
anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah”
mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab
kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak
bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan
tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa
Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang
kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang
melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2
Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani
hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan
hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2
maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip
sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari
Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad,
kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan
yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan
meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab,
“Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah
agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya
ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan
itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad,
engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa
sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan
tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun
menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas
menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah,
orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan
bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat
bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu
kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap
kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah
dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2
kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah
sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa
nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat
Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut,
berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku
Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku
menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang
hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi
muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2
Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa
terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu
di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun
membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku
bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah
kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan
hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan
diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang
tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di
depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter
Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut
bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke
antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan,
kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu
digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar
itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa
ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan
manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan
tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan
kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot
hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan
tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar
hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini,
dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? ”
Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu
pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di
dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan
itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan
manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar
hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai
hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah
mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!
Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka
menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena)
terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para
pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin
terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku
pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar2 telah
terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang
lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu
besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin!
Agama Islam ini tidak mungkin salah…" Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf
Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima
dan masuk Islam.” Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq (Sabtu, 22
Sya’ban1424H/18-10-2003M)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1). Splitting of the moon Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya. Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? ” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!” Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah…" Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.” Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq (Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18-10-2003M)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1). Splitting of the moon Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya. Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? ” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!” Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah…" Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.” Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq (Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18-10-2003M)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Artikel ini saya muat dengan tujuan memberi pengertian kepada para pembualan yang mengatakan Rasulullah Muhammad adalah nabi palsu dan dapat menjadikan pelajaran kepada kita semua Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu