Acara yang dilaksanakan di Masjid Asshof Emerald di bilangan Bintaro, Tangerang, Banten, Kamis (3/12) itu dihadiri 16 DKM dari Wilayah DKI. Para pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) itu tertarik dengan metode besutan salah satu Dosen Ahli dari Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta itu.
Kiai Muhaimin menuturkan metode ini dijamin mudah dan praktis dalam menghantarkan kaum Muslimin untuk menghafalkan Al-Qur’an. “Metode ini tidak pandang umur artinya lintas usia,” ujarnya.
Kiai Muhaimin menambahkan, waktu menghafal juga bisa ditentukan sendiri, dari mulai enam bulan, satu tahun sampai dua tahun. “Caranya juga mudah, karena cukup lewat telepon,” ujar Muhaimin.
Menurut Dewan Hakim MTQ nasional dan internasional ini, metode yang disusunnya itu sebagai solusi bagi kaum Muslimin yang ingin menghafal Al-Qur’an namun sudah tidak punya kesempatan mondok di Pondok Pesantren. Metode susunannya bisa di rumah, di kantor atau di kendaraan.
Oase Al-Quran diluncurkan pada akhir Oktober 20`5. Kiai Muhaimin menegaskan, Oase Al-Quran adalah Al-Quran inovativ namun tidak mengurangi sakralitas Al-Qur’an itu sendiri. Oase Al-Qur’an disusun selama empat tahun dan khusus lima ilid 5 hampir 10 tahun.