Dalam
peperangan yang masih berlangsung di Suriah, sorotan media biasanya fokus pada
kejadian di kota-kota kunci, seperti Damaskus, Raqqa, Aleppo, dan Homs. Namun
pada Senin lalu, serangkaian bom di kota pinggiran pantai sebelah barat Suriah,
Tartous dan Jebleh, menewaskan lebih dari 100 orang. Targetnya termasuk stasiun
bis dan rumah sakit.
Para saksi mata mengatakan mereka 'terguncang' karena wilayah Suriah yang ini
sebelumnya tidak pernah mengalami kekejaman dan ketidakstabilan yang mengganggu
negara itu.
Area ini, di mana anggota sekte Alawi Presiden Assad biasa tinggal, dideskripsikan oleh judul berita di banyak media sebagai "Benteng Rezim Suriah" dan "Tanah air Assad", termasuk oleh BBC. Sejumlah warga Suriah melakukan protes di media sosial mengkritik penggambaran ini karena dianggap terlalu menyederhanakan dan membuat mereka menjadi target sipil.
Bom ISIS tewaskan puluhan orang di Suriah Pejuang Kurdi lancarkan serangan rebut Raqqa dari ISIS Meskipun benar bahwa akar dari kelompok Alawit berada di daerah pesisir dan pegunungan Suriah barat, daerah ini tidak berarti homogen.
(Hal
yang juga harus dicatat bahwa beberapa publikasi kemudian mengubah judul berita
mereka karena banyaknya kritik di media sosial).
Setelah pengeboman, gambar-gambar yang muncul di Facebook dan Twitter menunjukan orang-orang dengan berbagai latar belakang tewas akibat serangan itu.
Setelah pengeboman, gambar-gambar yang muncul di Facebook dan Twitter menunjukan orang-orang dengan berbagai latar belakang tewas akibat serangan itu.
Sebagian
besar korban adalah warga sipil dan ungkapan duka mengalir di media sosial pada
siswa, dokter, sopir bus dan, ya, orang-orang militer dari tentara Suriah.
Solidaritas Selagi Suriah retak di bawah beban perang, Tartous dan Latakia semakin dihubung-hubungkan dengan afiliasi politik mereka yang dianggap berpihak pada rezim Assad. Banyak orang dari daerah ini telah mati bertempur di garis depan di Homs, Aleppo dan Deir Ez-Zor.
Namun, pembunuhan massal pada Senin (yang diklaim dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam) dengan spektrum yang luas telah memberikan wawasan bagaimana beragam dan kompleks masyarakat ini.
Saat Suriah retak di bawah beban perang, Tartous dan Latakia semakin dihubung-hubungkan dengan afiliasi politik mereka yang dianggap berpihak pada rezim Assad.
Sejumlah orang yang mengkritik keras rezim Assad menggunakan media sosial untuk mengutuk serangan itu dan mengekspresikan solidaritas bagi orang-orang yang kehilangan.
Karena relatif stabil di pegunungan dan daerah pesisir, ratusan ribu warga Suriah dari daerah yang dilanda perang seperti Aleppo dan Idlib telah melarikan diri ke sana. Pada umumnya, ada gesekan dan permusuhan antara masyarakat setempat dan orang-orang yang datang mencari perlindungan.
Namun, ada laporan serangan terhadap pengungsi lokal di sana sebagai pembalasan terhadap pemboman, termasuk laporan yang belum diverifikasi di media sosial tentang pembakaran sebuah kamp pengungsi lokal di kota kecil Amrit dan kekerasan terhadap orang-orang di sebuah kamp di Tartous.
Pembunuhan
massal pada Senin (yang diklaim dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri
mereka Negara Islam) dengan spektrum yang luas telah memberikan wawasan
bagaimana beragam dan kompleks masyarakat ini.
Beberapa orang lokal di Tartous dan wilayah Latakia mengecam sesama Suriah yang pindah ke daerah mereka untuk melarikan diri dari konflik, - banyak dari mereka adalah warga Sunni dan dari daerah sekarang di bawah kontrol kaum pemberontak. Seorang pengguna Facebook menuduh, "tanpa pengungsi orang, terorisme tidak akan sampai ke Tartous"
.
Halaman Facebook kantor media Provinsi Tartous mengutip walikota setempat mengatakan, "teroris tidak berasal dari warga provinsi ini, tujuan ledakan itu adalah membuat jarak antara warga dan penghasutan antara orang-orang Suriah.
Halaman Facebook kantor media Provinsi Tartous mengutip walikota setempat mengatakan, "teroris tidak berasal dari warga provinsi ini, tujuan ledakan itu adalah membuat jarak antara warga dan penghasutan antara orang-orang Suriah.
"Mereka mengklaim bahwa 'kelompok' pemuda kota itu melindungi kamp-kamp pengungsi "untuk mencegah tindakan yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan sebagian orang".
sumber:http://www.satucerita.com/2016/05/ya-allahhentikan-dan-lindungilah-muslim.html
sumber;http://www.liputan6terupdate.com/2016/05/ya-allahhentikan-dan-lindungilah-muslim.htm
Diposting
Beritaislamiindah.blogspot.com