Tembang
“Tombo Ati” Sunan Bonang
Salah satu
wali yang berdakwah melalui pendekatan seni ini adalah Sunan Bonang. Sunan yang
bernama asli Raden Makhdum Ibrahim ini adalah anak dari Sunan Ampel dan kakak
kandung dari Sunan Drajad. Pendekatan seni yang beliau lakukan dalam berdakwah
ialah dengan menggunakan sarana gamelan Jawa dalam menyampaikan syiar Islam.
Beliau juga mengubah dan membuat kreasi baru gamelan Jawa dengan nuansa baru,
termasuk dengan menambahkan instrumen “bonang”. Karya-karya beliau memiliki
nuansa zikir yang mendorong kecintaan manusia pada Allah SWT. Salah satu karya
monumental beliau adalah tembang “Tombo Ati”. Tembang ini sampai sekarang masih
sering dinyanyikan orang, bahkan terakhir Emha Ainun Najib dan Opick juga
mempopulerkan kembali tembang ini dalam album mereka. Tembang “Tombo Ati” ini
berisi lima resep ampuh sebagai pelipur hati kita agar senantiasa dekat
kepada-Nya.
Bait-bait
syair dari tembang “Tombo Ati” ini menggunakan bahasa Jawa yaitu :
Tombo ati
iku limo perkorone
Kaping pisan
moco Qur’an lan maknane
Kaping
pindho sholat wengi lakonono
Kaping telu
wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat
weteng iro ingkang luwe
Kaping limo
dzikir wengi ingkang suwe
Salah
sawijine sopo biso ngelakoni
Mugi-mugi
Gusti Allah nyembadani
Tembang ini
berisi nasihat kepada kita, supaya hati kita selalu tenang dan selalu dekat
kepada-Nya, ada lima resep yang harus kita laksanakan dalam mengarungi
kehidupan ini. Jika kelima resep ini benar-benar kita laksanakan insya Allah
hidup kita akan bahagia, karena hati kita telah merasa tentram dan damai. Lima
resep ini juga sangat baik untuk dilaksanakan sekarang ini, terutama sebagai
“obat penawar” dari berbagai luka yang sedang menimpa bumi pertiwi ini. Kelima
resep itu adalah :
1. Baca
Qur’an dan maknanya.
Al-Qur’an
adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Dengan sering membaca
Al-Qur’an, apalagi disertai dengan memahami makna-makna yang terkandung di
dalamnya, hal ini akan membuat kita semakin memahami tujuan dari kehidupan kita
ini. Dengan menjadikan al-Qur’an sebagai “Way of Life”, maka setiap langkah
kita dalam arena kehidupan ini akan selalu berada di bawah naungan dan
bimbingan-Nya. Di saat bangsa kita ditimpa dengan berbagai musibah, menjadikan
al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman dalam kehidupan kita adalah suatu
keniscayaan. Dengan panduan dan petunjuk-Nya, insya Allah kita tidak akan
tersesat dari jalan-Nya.
2. Sholat
malam dirikanlah
Dengan
sering melaksanakan sholat malam, terutama sekali sholat tahajjud akan semakin
mendekatkan kita kepada-Nya. Apalagi Allah juga telah menjanjikan akan
memberikan “derajat yang tinggi” bagi orang yang sering bangun malam untuk
beribadah kepada-Nya. Segala kegelisahan, kegundahan, kesedihan, kekhawatiran
akan hilang semuanya, jika sering melaksanakan “qiyamul lail”. Berbagai musibah
yang ada pada bangsa ini harus disikapi dengan penuh kesabaran dan tawakal
kepada-Nya. Karena sesuai janji-Nya, bahwa dibalik segala macam kesulitan pasti
di sana ada kemudahan yang kita akan peroleh. Oleh karena itu budaya “qiyamul
lail” harus segera ditumbuhkembangkan di negeri ini.
3. Berkumpul
dengan orang soleh
Maksud dari
berkumpul di sini, bukan sekedar kumpul-kumpul yang tidak ada manfaatnya.
Tetapi berkumpul di sini adalah kita bisa bergaul , berteman, bahkan bisa
memperoleh ilmu dari orang-orang yang soleh. Orang-orang yang soleh adalah
orang-orang yang senantiasa menggunakan hidupnya untuk selalu mendekatkan diri
kepada-Nya. Termasuk di dalamnya adalah para ulama yang takut kepada Allah SWT.
Dengan sering bergaul, berinteraksi, dan berdiskusi dengan mereka, maka selain
menambah wawasan keislaman kita juga akan semakin membuat kita berusaha
mengikuti jejak mereka untuk senantiasa bertaqarrub kepada-Nya. Di saat bencana
menimpa negeri ini, berkumpul dengan orang-orang soleh, dan memohon doa mereka
supaya kita bisa bersabar menghadapi musibah ini adalah sebuah tndakan positif
yang harus segera kita lakukan. Apalagi bagi kita yang sudah begitu banyak
berlumuran dengan dosa, doa orang-orang yang soleh ini sangat kita butuhkan.
4.
Perbanyaklah berpuasa
Puasa adalah
sarana yang sangat baik bagi pengendalian diri kita. Dengan berpuasa kita akan
mampu menahan gejolak nafsu yang senantiasa membujuk kita melakukan
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Syariat Islam menganjurkan
kita untuk banyak melakukan puasa, karena dengan berpuasa kita bisa
mengendalikan keinginan nafsu kita. Apalagi di saat musibah mendera negeri kita
Indonesia ini, dibutuhkan banyak kesabaran dan kemampuan menahan hawa nafsu
dari segenap penduduk bangsa ini. Dengan memperbanyak puasa, insya Allah
berbagai musibah yang ada dapat disikapi dengan penuh kesabaran.
5. Dzikir
malam perpanjanglah
Dzikir
adalah upaya untuk selalu mengingat Allah SWT. Apalagi dzikir pada malam hari,
di saat orang-orang terlelap dalam mimpi-mimpi yang indah, kita melakukan
dzikir kepada-Nya, hal ini akan semakin mendekatkan batin dan hati kita
kepada-Nya. Malam hari hari adalah waktu yang paling mustajab untuk memohonkan
segala keinginan kita kepada Allah SWT. Dzikir yang kita ucapkan dengan ikhlas
akan semakin membuat hati kita serasa sangat dekat kepada-Nya. Dengan hati dan
batin yang tenang serta damai, insya Allah kita akan bisa menyikapi segala
musibah yang ada dengan tawakal dan ikhlas.
Jika kita
laksanakan dengan istiqomah, satu dari lima resep tersebut insya Allah hidup
kita akan selalu berada dalam naungan rahmat-Nya. Selain itu, kelima resep ini
jika benar-benar kita realisasikan dalam kehidupan kita sebagai bangsa, insya
Allah segala musibah yang menimpa negeri ini akan semakin membuat kita dekat
kepada-Nya, bukan malah membuat kita semakin jauh dari tuntunan-Nya.
Wallahu’alam bisshowab
Artikel didapat
dari penelusuran di facebook dan ketemu file alam gaib dipopulerkan oleh sejahteraahsan@gmail.com